BENDA DALAM KESETIMBANGAN
Pengertian
Kesetimbangan pada benda terjadi apabila gaya
dan torsi pada benda nol, maka benda tidak akan mengalami perubahan gerak
maupun rotasi. Benda yang bergerak dengan kecepatan konstan memiliki momentum
linear konstan. Artinya tidak ada gaya total yang bekerja pada benda itu atau
total gaya bernilai nol. Apabila benda bergerak dengan kecepatan sudut konstan
maka momentum sudut benda konstan, kita bisa segera berpendapat torsi total
pada benda itu adalah nol. Kita akan membahas kesetimbangan statis, jadi
mula-mula benda diam dan tetap diam.
Contoh ilustrasi:
a) Papan diberi 2 gaya yang sama F1 = F2 , kedua
gaya segaris
b) Papan diberi 2 gaya yang sama tapi
tidak segaris, ΣF = 0, tapi papan berotasi.
Jadi syarat
kesetimbangan adalah total gaya sama dengan nol dan total
torsi sama dengan nol. Jika benda mula-mula diam, kemudian kita beri gaya dan
torsi yang setimbang, maka benda akan tetap diam atau terjadi kesetimbangan statis.
Contoh Soal
Contoh 1
Pada gambar berikut batang AB beratnya 100
N.
Jika sistem dalam keadaan seimbang, berat
beban w adalah ...
Pembahasan:
Diketahui:
Panjang batang AB (lAB) = 0,5 + 2 = 2,5 m
Panjang batang AB (lAB) = 0,5 + 2 = 2,5 m
Berat batang (wt) = 100 N (berat batang
terletak dititik pusat batang yaitu pada titik P sehingga AP = PB = ½ AB = ½
(2,5) = 1,25m)
Perhatikan gambar diatas, terdapat dua gaya yang
bekerja pada batang AB yaitu tegangan tali T dan wt dengan poros berada
dititik O.
lob = 2 m
lop = OB – PB = 2 – 1,25 = 0,75 m
lob = 2 m
lop = OB – PB = 2 – 1,25 = 0,75 m
Ditanya:
berat beban w..?
Jawab:
Sistem dalam keadaan seimbang (∑τ = 0)
Dengan kesepakatan: searah jarum jam (-) dan belawanan arah jarum jam (+), maka:
Dengan kesepakatan: searah jarum jam (-) dan belawanan arah jarum jam (+), maka:
Karena massa katrol diabaikan, maka w = T.
Sehingga w = 37,5 Soal
Contoh 2
Sebuah tangga
seberat 400 N disandarkan pada dinding seperti gambar. Jika dinding licin dan
lantai kasar, serta tangga tepat akan tergelincir maka hitunglah koefisien
gesekan antara lantai dan tangga!
Berikut
ilustrasi gaya-gaya yang bekerja pada tangga tersebut. Terdapat empat buah gaya
yaitu NB, wt, NA dan f (anak panah berwarna merah).
Panjang papan:
L ab = 10 m
berat tangga
(Wt) = 400 N
Titik berat
tangga berada di titik O, sehingga L ob = L oa = ½ L ab = ½ (10) = 5 m
θ = 53°
Ditanya:
Koefisien
gesekan antara tangga dan lantai (µ)?
Jawab:
Jumlah gaya
pada sumbu y (vertikal) dan sumbu x (horizontal) harus nol:
Jumlah torsi
di A harus nol (karena yang ditanyakan koefisien gesekan sehingga untuk
memudahkan perhitungan, kita pilih titik A sebagai poros). Perhatikan bahwa
dalam mengerjakan soal tentang torsi, gaya yang menyebabkan benda berputar
haruslah tegak lurus dengan lengannya.
sehingga NB dan wt harus dibuat tegak lurus dengan papan
(lihat anak panah berwarna biru)
Subtitusikan Hasil Nb ke Persamaan (1) sehingga diperoleh:
Untuk Tambahan
soal dan lebih jelas silahkan didownload:
Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Komentar yang Sopan. Terima Kasih